No |
Jenis Pajak |
Jangka Waktu |
1 |
PPh
Pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh Pemotong Pajak Penghasilan |
harus
disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan. |
2 |
PPh
Pasal 4 ayat (2) yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak |
harus
disetor paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan. |
3 |
PPh
Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan yang dipotong/dipungut atau yang harus dibayar sendiri oleh Wajib
Pajak |
harus
disetor sebelum akta, keputusan, perjanjian, kesepakatan atau risalah lelang
atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang. |
4 |
PPh
Pasal 15 yang dipotong oleh Pemotong PPh |
harus
disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir. |
5 |
PPh
Pasal 15 yang harus dibayar sendiri |
harus
disetor paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir. |
6 |
PPh
Pasal 21 yang dipotong oleh Pemotong PPh |
harus
disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir. |
7 |
PPh
Pasal 23 dan PPh Pasal 26 yang dipotong oleh Pemotong PPh |
harus
disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir. |
8 |
PPh
Pasal 25 |
harus
dibayar paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir. |
9 |
PPh
Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor |
harus
dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea Masuk dan dalam hal Bea Masuk
ditunda atau dibebaskan, PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor
harus dilunasi pada saat penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean impor. |
10 |
PPh
Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor yang dipungut oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai |
harus
disetor dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah dilakukan pemungutan
pajak. |
11 |
PPh
Pasal 22 yang pemungutannya dilakukan oleh kuasa pengguna anggaran atau
pejabat penanda tangan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPh Pasal 22 |
harus
disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha
Kena Pajak rekanan pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. |
12 |
PPh
Pasal 22 yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran |
harus
disetor paling lama 7 (tujuh) hari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran
atas penyerahan barang yang dibiayai dari belanja Negara atau belanja Daerah,
dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atas nama rekanan dan ditandatangani
oleh bendahara. |
13 |
PPh
Pasal 22 yang pemungutannya dilakukan oleh Wajib Pajak badan tertentu sebagai
Pemungut Pajak |
harus
disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir. |
14 |
PPN
atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa Pajak |
harus
disetor paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan
sebelum Surat Pemberitahuan Masa PPN disampaikan. |
15 |
PPN
yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa
Kena Pajak dari luar Daerah Pabean |
harus
disetor oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak
tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean, paling lama
tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah saat terutangnya pajak. |
16 |
PPN
yang terutang atas kegiatan membangun sendiri |
harus
disetor oleh orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun
sendiri paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir. |
17 |
PPN
atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN |
harus
disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha
Kena Pajak Rekanan Pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. |
18 |
PPN
atau PPN dan PPnBM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran sebagai Pemungut
PPN |
harus
disetor paling lama 7 (tujuh) hari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran
kepada Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara. |
19 |
PPN
atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Pemungut PPN yang
ditunjuk selain Bendahara Pemerintah |
harus
disetor paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir. |
20 |
PPh
Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (3b) Undang-Undang KUP yang melaporkan beberapa Masa Pajak dalam
satu Surat Pemberitahuan Masa |
harus
dibayar paling lama pada akhir Masa Pajak terakhir. |
21 |
Pembayaran
masa selain PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3b) Undang-Undang KUP |
harus
dibayar paling lama sesuai dengan batas waktu untuk masing-masing jenis
pajak. |